Jika Anda suka travelling, bertemu orang baru, belajar hal baru, mengatur waktu kerja anda sendiri dan ingin tetap bekerja dan/atau menghasilkan uang saat anda travelling maka “Digital Nomad” bisa menjadi pilihan yang dapat menggabungkan semuanya.
Apa itu Digital Nomad?
Seorang Digital Nomad adalah orang yang memilih untuk bekerja atau berbisnis menggunakan teknologi “Digital” untuk menghasilkan uang secara mobile atau “nomaden” dengan berpindah-pindah kota dan negara (biasanya setiap beberapa minggu tapi bisa bertahan sampai beberapa bulan), sebagai pilihan gaya hidup. Digital nomad bisa dilakukan oleh pegawai tetap sebuah perusahaan yang tipe pekerjaannya virtual dan flexible working ataupun pekerja sendiri (self-employed) dan pekerja lepas (freelance) dan menghasilkan uang secara online atau mendapatkan penghasilan pasif dari investasinya.
Menjadi Digital Nomad adalah tentang menciptakan keseimbangan kehidupan & kerja (Work-Life Balance) yang hampir sempurna. Bagian kehidupannya (Life-part) adalah tentang menambah lebih banyak petualangan, kesenangan, kegembiraan dengan menjelajahi negara-negara baru, mengalami budaya baru, dan bertemu dengan orangbaru di seluruh dunia. Dan bagian kerjanya (Work-part) melibatkan kerja online dan/atau membuat penghasilan pasif (passive income) agar dapat terus menikmati petualangan dan travelling.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjadi Digital Nomad?
Mungking Anda telah mengambil keputusan dan menetapkan tujuan Anda untuk menjadi digital nomad dan ingin menjadi traveler yang bebas kemanapun dan kapanpun anda mau. Tapi sebelum Anda memulai perjalanan digital nomad anda, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1. Perencanaan Keuangan.
Keuangan pribadi yang teratur menjadi syarat utama anda bisa menjadi digital nomad. Anda harus mengetahui beberapa hal untuk mulai menghitung berapa biaya yang dibutuhkan:
Durasi dan Frekuensi Traveling. Seberapa lama anda akan tinggal di suatu tempat dan seberapa sering akan berpindah kota? harga sewa apartement / airbnb akan lebih murah jika kita tinggal setidaknya 1 bulan atau lebih. dan sebagai digital nomad direkomendasikan untuk tinggal di suatu lokasi setidaknya 1bulan untuk dapat menjelajahi berbagai tempat dan meresakan hidup sebagai orang lokal.
Makanan & Transportasi. 2 hal tersebut akan menjadi biaya pengeluaran terbesar setelah harga sewa dan sangat penting sebagai bagian dari menikmati petualangan travelling di tempat dan budaya baru. Apa anda akan banyak memasak sendiri? (akan bisa menghemat biaya makan), Apa anda tertarik makan di tempat makan murah (street food) atau makan di restauran / fine dining? apa anda suka kerja di cafe sebagai bagian dari gaya hidup dan cara bekerja anda? Apa anda akan menyewa mobil / motor atau akan banyak menggunakan ride sharing seperti uber / grab / go-jek atau akan banyak berjalan kaki?
Hutang dan Biaya Pengeluaran Anda. Jika anda mempunyai banyak hutang dan pengeluaran anda sekarang melebihi penghasilan anda maka anda harus menahan diri untuk tidak melanjutkan perjalanan digital nomad. Tentu anda tidak ingin menjadi gelandangan di negeri orang atau jika nanti pulang ke negeri sendiri harus membayar hutang yang bertumpuk. Anda perlu merencanakan keuangan anda, membayar terlebih-lebih dahulu hutang anda dan menabung untuk biaya digital nomad & dana darurat.
Penghasilan Anda: Dari mana uang Anda akan datang saat traveling sebagai Digital Nomad? Apa Anda punya cukup tabungan / dana darurat? Apa yang terjadi jika Anda tidak dapat menemukan pekerjaan untuk memenuhi biaya pengeluaran anda? Atau, bagaimana jika Anda terjebak di negara asing tanpa dana darurat? Persiapan terbaik adalah jika anda sudah mempunyai penghasilan pasif (passive income) yang dapat mencukupi (atau lebih) semua biaya pengeluaran anda selama menjadi digital nomad. untuk lebih detail tentang Penghasilan Pasif (passive income) bisa cek artikel saya 10 Ide Penghasilan Pasif (Passive Income) dengan Investasi Uang dan 10 Ide Penghasilan Pasif (Passive Income) dari Hobi
2. Pekerjaan / Bisnis
Salah satu bagian dari Digital Nomad adalah tetap bekerja / berbisnis selagi travelling dan berikut hal yang perlu diperhatikan.
Jam kerja Zona Waktu yang berbeda. Sebagai digital nomad anda bisa bekerja dari negara manapun di dunia sehingga kemungkinan anda akan mempunyai zona waktu yang berbeda. Anda harus mengkomunikasikan zona waktu anda sekarang kepada rekan kerja dan klien / pelanggan anda dengan cara selalu menulis zona waktu (time-zone) anda sekarang di signature email dan selalu mengkomunikasannya setiap anda berpindah tempat dan berpindah zona waktu
Komunikasi. Sebagai digital nomad anda tetap harus selalu bisa dikontak dan menjaga komunikasi dengan rekan kerja dan klien / pelanggan anda. komunikasi bisa melalui email setiap hari atau bisa selalu online di skype / whatsapp / telegram
Coworking space. Anda tidak akan mempunyai kantor dan meja kerja sendiri sebagai digital nomad, maka anda harus mengidentifikasi dimana anda bisa bekerja senyaman dan seefektif mungkin. pilihan nya antara lain adalah coworking space yang menyediakan akses 24 jam / 7 hari untuk meja kerja, high speed internet, ruang telpon pribadi dan komunitas sesama digital nomad. Anda juga masih bisa bekerja di apartment / rumah sewa anda dan juga kita selalu bisa bekerja di cafe / restaurant
3. Negara / Kota tujuan
Jika anda sudah merencanakan keuangan anda dengan baik dan mempunyai dana dan penghasilan pasif yang cukup untuk menjadi digital nomad makan anda bisa mulai merencakan negara / kota tujuan. Bisa memilih tempat untuk tinggal dan kerja selama 2 minggu atau 2 tahun ke depan adalah salah satu keistimewaan menjadi digital nomad. Anda mau tinggal di Bali, Bangkok, Barcelona…itu semua terserah anda, namun berikut beberapa kriteria kota favorit untuk digital nomad:
Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan (Safety, Health & Security). Pastikan anda mengidentifikasi tingkat keselamatan, kesehatan dan keamanan suatu negara / kota. Jika ada travel warning / advisory mungkin anda bisa menunda pergi kesana. Anda tentu tidak ingin terjebak tinggal di negara konflik / perang selama menjadi digital nomad.
Biaya Hidup. Tinggal di negara-negara asia tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand akan jauh lebih murah daripada tinggal di Eropa atau Amerika Serikat.
Cuaca / Iklim. Setiap orang mempunyai preferensi iklim / cuaca ideal untuk tinggal. Apa cuaca / iklim yang paling anda sukai dan apa yang paling membuat anda merana? bagian dari keuntungan menjadi digital nomad adalah anda bisa memilih WAKTU yang tepat anda akan tinggal di daerah tersebut. Bulan Januari di New York bisa membeku sementara di waktu yang sama di Rio De Jenairo akan sangat panas. Jika anda menyukai matahari maka anda bisa tinggal di daerah khatulistiwa seperti asia tenggara atau amerika selatan dan jika anda menyukai salju dan musim dingin maka anda bika tinggal di daerah skandinavia.
Konnektivitas Internet. Hidup dan bekerja sebagai digital nomad berarti anda sangat membutuhkan koneksi internet yang bagus. Pastikan anda mengecek berapa bandwith internet yang anda butuhkan dan mengevaluasi pilihan paket internet dan data di negara / kota yang akan anda tinggali. Perlu di cek berapa rata-rata kecepatan download dan upload internet di kota tersebut (rekomendasi kecepatan minimal 2mbps untuk download dan upload untuk video call dan browsing).
Visa dan Akses ke kota lain. Sebagai orang yang tinggal di negara asing maka anda harus mengecek persyaratan visa untuk masuk dan tinggal di negara tersebut. kebanyakan negara memberikan visa turis / visa on arrival selama 1 bulan maka jika anda ingin tinggal lebih lama anda harus mengurus jenis visa yang lain. Jika anda suka berpetualang ke daerah sekitar anda tinggal maka anda harus memastikan bahwa tempat anda tinggal memiliki akses ke bandara, stasiun kereta, terminal bus
Berikut beberapa Negara / kota favorit untuk digital nomad:
Indonesia – Bali (Canggu – No.1 Nomad List, Ubud, Denpasar, Sanur)
Pros: Iklim tropis, biaya hidup relatif murah, banyak lokasi wisata yang bisa di explore (pantai, gunung, dll), banyak aktivitas yang bisa dilakukan (Surfing, trekking, dll). Cons: Destinasi turis populer (bisa crowded di waktu liburan), koneksi internet kurang dari ideal.
Thailand (Chiang Mai, Bangkok, Phuket)
Pros: Populer di komunitas digital nomad, banyak co-working space dan banyak cafe Cons: Cuaca bisa panas dan membakar kulit, bisa penuh dengan turis dan digital nomad
Spanyol (Barcelona, Mallorca)
Pros: Banyak lokasi wisata, banyak co-working space. Cons: Biaya hidup lebih mahal, cuaca bisa kurang bersahabat
Malaysia (Kuala Lumpur, Penang)
Pros: Biaya hidup murah, penduduk mengerti bahasa inggris, banyak lokasi wisata. Cons: Transportasi umum kurang, destinasi turis
Rekomendasi tool dan resources untuk Digital Nomad
Jika anda masih berminat menjadi digital nomad maka berikut beberapa rekomendasi tool & resources:
nomadlist. Nomad List memberikan banyak informasi dimana tempat paling baik dan populer untuk tinggal dan bekerja secara nomaden
numbeo. Numbeo memberikan informasi terkini tentang kondisi hidup (biaya hidup, harga rumah, perawatan kesehatan, lalu lintas, tingkat kejahatan, polusi, kualitas hidup) di banyak kota di dunia
climatelist. Climate List membantu anda memvisualisasikan iklim dan cuaca di berbagai kota di dunia dan membantu menentukan kapan terbaik untuk traveling
Jadi apakah anda tertarik menjadi Digital Nomad?
3 comments to “Menjadi Digital Nomad dengan Penghasilan Pasif (Passive Income)”
Partogi Hatorangan - February 24, 2018
Nice post Mas Wahid. Memberikan inspirasi gaya hidup yg menikmati hidup.
pensiunmuda - February 25, 2018
Thanks, gaya hidup yang cocok buat Bang Togi yang hobby traveling 🙂